Leonardo dari Italia, seorang kontraktor pertahanan besar, telah mengumumkan pengembangan sistem perlindungan berbasis AI yang dijuluki “Michelangelo Dome.” Perisai ini dirancang untuk melindungi kota dan infrastruktur penting dari berbagai ancaman modern, mulai dari rudal hipersonik hingga kawanan drone. Proyek ini mencerminkan meningkatnya urgensi di Eropa untuk meningkatkan kemampuan pertahanan independennya, khususnya menyusul pergeseran komitmen geopolitik dan konflik yang sedang berlangsung.
Meningkatnya Belanja Pertahanan Eropa
Pembangunan Kubah Michelangelo terjadi di tengah periode peningkatan investasi militer di seluruh Eropa. Tren ini meningkat pada tahun 2022 setelah mantan Presiden AS Donald Trump mempertanyakan keberlanjutan dukungan keuangan Amerika untuk blok tersebut, dan setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kebutuhan akan kemandirian yang lebih besar memunculkan inisiatif seperti Inisiatif Perisai Langit Eropa (ESSI), yang bertujuan untuk menciptakan sistem pertahanan udara terpadu.
Proyek Leonardo tidak langsung terkait dengan ESSI, namun fokusnya pada deteksi dan respons ancaman yang komprehensif sejalan dengan dorongan Eropa yang lebih luas untuk meningkatkan keamanan.
Cara Kerja Kubah: Pendekatan Terpadu
Berbeda dengan sistem pertahanan konvensional, Michelangelo Dome mengintegrasikan perlindungan berlapis:
– Sensor Multi-Domain : Sistem ini menggabungkan sensor berbasis darat, laut, udara, dan luar angkasa untuk kesadaran situasional yang lengkap.
– Prediksi Bertenaga AI : Algoritme tingkat lanjut mengantisipasi tindakan bermusuhan dengan menganalisis data waktu nyata.
– Penanggulangan Otomatis : AI secara otomatis mengoordinasikan respons paling efektif terhadap setiap ancaman yang terdeteksi.
Pendekatan berlapis ini dirancang untuk melawan tidak hanya serangan tradisional, namun juga bahaya yang muncul seperti kawanan drone yang terkoordinasi dan ancaman maritim di bawah permukaan. Leonardo mengklaim sistem ini dapat mendeteksi dan menetralisir ancaman bahkan ketika terjadi serangan skala besar, menjadikannya aset yang berpotensi mengubah permainan dalam pertahanan perkotaan.
Implikasi Strategis: Pertahanan vs. Pelanggaran
CEO Leonardo Roberto Cingolani menekankan bahwa pertahanan modern membutuhkan inovasi dan kerja sama internasional. Tujuan yang dinyatakan oleh perusahaan ini adalah menjadikan pertahanan lebih hemat biaya daripada serangan, sebuah perubahan penting dalam strategi mengingat meningkatnya biaya operasi militer.
Michelangelo Dome dijadwalkan akan beroperasi penuh pada akhir dekade ini, menandakan komitmen jangka panjang terhadap solusi keamanan berbasis AI. Garis waktu ini menunjukkan bahwa Leonardo bertaruh pada kemajuan pesat dalam teknologi sensor dan kecerdasan buatan untuk memenuhi janjinya.
Michelangelo Dome mewakili langkah signifikan menuju masa depan di mana pertahanan bersifat proaktif, bukan reaktif. Keberhasilannya bergantung pada pengembangan AI yang berkelanjutan dan kemauan negara-negara Eropa untuk mengintegrasikan sistem tersebut ke dalam kerangka keamanan mereka yang lebih luas.
