Lanskap teknologi berubah dengan cepat. Saat kita memasuki tahun 2026, beberapa tren utama siap mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat, mulai dari ponsel pintar hingga robot. Kecerdasan buatan masih dominan, namun bidang-bidang baru seperti ponsel lipat dan robot humanoid semakin mendapat perhatian. Berikut ini rincian mengenai apa yang diharapkan.
Revolusi AI Berlanjut (Tetapi AGI Masih Jauh)
AI kini tertanam di hampir setiap produk, meskipun konsumen tidak selalu menyadarinya. Meskipun perusahaan-perusahaan besar seperti Google, OpenAI, dan Anthropic telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan AI, upaya mewujudkan kecerdasan umum buatan (AGI) – AI dengan kemampuan kognitif setingkat manusia – masih sulit dilakukan.
Meskipun miliaran investasi telah diinvestasikan, AGI yang sebenarnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Model terbaru OpenAI telah mengecewakan banyak ahli, dan masih ada keraguan mengenai apakah model bahasa besar dapat mencapai kecerdasan asli. Harapkan peningkatan bertahap yang berkelanjutan dalam kemampuan AI, namun jangan mengantisipasi terobosan pada tahun 2026.
Ponsel Lipat: Dari Niche hingga Mainstream
Ponsel pintar yang dapat dilipat tidak lagi bersifat eksperimental. Perangkat seperti seri Motorola Razr Ultra dan Samsung Galaxy Z Fold telah mengatasi masalah keandalan awal. Pengubah permainan yang sebenarnya? Apple diperkirakan akan merilis iPhone Fold pada tahun 2026. Jika Apple memasuki pasar, perangkat lipat dapat dengan cepat berpindah dari segmen mewah ke pilihan mainstream. Samsung Galaxy TriFold juga akan segera hadir, semakin memperkuat tren ini.
Bangkitnya Robotika Konsumen
Robot humanoid bergerak melampaui laboratorium dan prototipe. Perusahaan seperti Tesla dan 1X sedang bersiap untuk merilis robot tingkat konsumen – meskipun penerapan praktisnya masih terbatas. Daya tarik mesin ini sebagian bersifat psikologis; orang tampaknya tertarik pada desain antropomorfik, meskipun desain tersebut bukan yang paling efisien.
AI akan memainkan peran penting dalam meningkatkan interaksi robot. Model bahasa dan visi komputer yang canggih akan memungkinkan robot merespons perintah manusia secara lebih alami. Diperkirakan akan ada lebih banyak demonstrasi di acara teknologi seperti CES 2026, namun penerapannya secara luas masih memerlukan waktu beberapa tahun lagi.
Kacamata Cerdas: Janji Gagal Berikutnya?
Kacamata pintar, seperti Ray-Ban Display dari Meta, mendapatkan perhatian dari beberapa pemimpin Silicon Valley. Namun, adopsi konsumen secara luas masih belum pasti. Banyak orang masih merasa tidak nyaman dengan implikasi privasi dari kamera dan mikrofon yang selalu aktif. Kegagalan Google Glass menjadi sebuah kisah peringatan. Generasi muda mungkin lebih menerima hal ini, namun diperlukan perubahan budaya agar kacamata pintar menjadi hal yang lumrah.
Fase Pembangunan Kembali Apple
Apple sedang menghadapi tantangan. Peluncuran produk baru-baru ini – termasuk iPhone Air, perangkat yang didukung M5, dan Vision Pro – gagal menghasilkan kegembiraan yang sama seperti penawaran pesaing. Samsung, Xiaomi, dan merek lain mendorong inovasi lebih cepat. Apple perlu mendapatkan kembali keunggulannya dalam ponsel lipat dan AI. Meskipun iPhone yang dapat dilipat diperkirakan akan hadir pada tahun 2026, perusahaan tersebut saat ini berada dalam periode pembaruan bertahap dan bukan perubahan revolusioner.
Harga Kemajuan: Meningkatnya Biaya
Masalah inflasi dan rantai pasokan, khususnya pada komponen memori, mendorong kenaikan harga laptop dan ponsel pintar. Samsung dilaporkan menggandakan biaya RAM DDR5, yang berdampak pada seluruh industri. Konsumen mungkin akan membayar lebih untuk peningkatan yang sederhana sekalipun. Permintaan industri AI akan daya komputasi memperburuk kelangkaan tersebut, sehingga membuat komponen semakin langka dan mahal.
AI dalam Periklanan: Pengambilalihan yang Tak Terelakkan
AI generatif sudah menyusup ke periklanan. Merek-merek besar seperti McDonald’s, Coca-Cola, dan NFL telah bereksperimen dengan iklan yang dihasilkan AI. Tren ini akan semakin cepat seiring dengan berkembangnya model video AI. Meskipun para profesional kreatif memprotes penggunaan AI dalam pembuatan film, pemotongan biaya dan peningkatan efisiensi membuat perusahaan sulit untuk menolaknya. Harapkan lebih banyak konten berbasis AI pada tahun 2026, suka atau tidak suka.
Kesimpulannya: Tahun 2026 akan ditentukan oleh dominasi AI yang terus berlanjut, kebangkitan perangkat yang dapat dilipat, dan kemunculan robotika konsumen secara bertahap. Meskipun ada kehebohan seputar AGI, kecerdasan buatan yang sebenarnya masih belum ada, sementara penerapan praktis dari teknologi AI yang ada akan semakin meluas. Industri teknologi sedang memasuki era perbaikan berulang dan peningkatan biaya, dengan Apple menghadapi tekanan untuk mendapatkan kembali keunggulan inovatifnya.





















